TEORI KONSTRUK PERSONAL GEORGE KELLY
Nama : Trias Sabila Rahmah
NIM : 19310410036
Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian II
Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi., M.A.
George
Alexander Kelly (1905-1967) merupakan salah satu tokoh psikologi yang mengembangkan
teori kepribadian konstruk personal. Teori kepribadian konstruk personal
menekankan bahwa setiap manusia melihat dunianya melalui pola tertentu atau
template yang dia ciptakan dan kemudian berusaha mencocokkanya dengan realitas.
Pandangan Kelly yang bertujuan untuk menjelaskan keyakinan individu dan
pandangan dunia mereka yang membentuk dua kutub yang saling berlawanan dalam
dimensi kognitif ini disebut sebagai personal world (Hall & Lindzey,
1985).
Teori konstruk
personal dinyatakan dalam satu asumsi dasar dan dielaborasikan oleh sebelas corollaries
yang menyatakan bahwa "Proses seseorang secara psikologis dijembatani
oleh cara orang tersebut mengantisipasi peristiwa-peristiwa". Teori konstruk
personal ini lebih menekankan bahwa setiap manusia memiliki kemampuan untuk
mengkonstruk perilakunya sesuai dengan konsep yang digunakan dalam
menginterpretasikan, menafsirkan, dan mengkategorisasikan dunianya sehingga
diri secara unik dapat mempetakan tingkah laku serta meramalkan peristiwa di
sekitar dunia mereka.
Kelly mengatakan
bahwa konstruk berasal dari observasi terhadap pola berulang berbagai kejadian.
Namun, kurang mencermati jenis kejadian-kejadian yang mengarah pada perbedaan
seperti orang-orang antara sistem konstruk yang sederhana dan kompleks. Oleh
sebab itu, pendapat Kelly yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
terbatas. Ia mnekankan perkembangan konstruk praverbal pada bayi dan
interpretasi budaya karena mencakup proses harapan yang dipelajari. Orang-orang
berada dalam kelompok budaya yang sama dalam arti bahwa mereka berbagi dengan
cara-cara tertentu tentang menafsirkan kejadian dan memiliki jenis yang sama
tentang harapan perilaku.
Dalam
pandangan Kelly, orang yang sehat secara psikologis melakukan validitas atas
konstruk personalnya terhadap pengalaman mereka di dunia nyata (Cloninger, 2004).
Mereka seperti ilmuwan kompeten yang menguji teori mereka dengan penuh kemauan
untuk dapat menyesuaikan dengan data yang tersedia. Seseorang yang sehat mampmengantisipasi kejadian, namun juga mampu membuat penyesuaian yang
memuaskan saat terjadi hal-hal diluar ekspektasi mereka. Sementara orang yang
tidak sehat akan bertindak seperti ilmuwan yang tidak kompeten yang bertahan
terhadap konstruk personal mereka dan takut melakukan validitas atas konstruk
baru yang mungkin akan merusak pandangan mereka sekarang yang nyaman tentang
dunia.
Menurut Kelly,
sikap ilmuwan bodoh yang tetap mempertahankan teori namun selalu gagal dalam
riset atau dapat disebut tidak ingin mengubah konstruk lama ini merupakan
perilaku abnormal. Akar dari perilaku abnormal ini adalah ancaman, kecemasan,
rasa takut, dan rasa bersalah. Empat elemen tersebut adalah elemen umum dalam
kebanyakan gangguan manusia yang disebut psikopatologi. Kelly mendefinisikan
psikopatologi adalah gangguan kecemasan dimana sistem konstruk seseorang tidak
dapat diterapkan pada manusia.
Dalam teori
Kelly ini, menurut saya Kelly tidak memperjelas pengalaman masa kecil seperti
pada teori Freud dan Erickson. Bagi Kelly, manusia hidup hanya pada masa
sekarang dan fokus pada masa depan. Pandangan Kelly ini tidak mampu menjelaskan
mengenai pengaruh perkembangan terhadap kepribadian.
Referensi :
Hall, Calvin S dan Linzey, G. (1985). Introduction to Theories of Personality. Canada: Published Simultaneously
Arini, A T. (2014). Teori
Implisit Dalam Proses Belajar, Relasi Antar Pribadi Dan Antar Kelompok. Buletin
Psikologi. Vol 22, No. 1, Juni 2014
http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26406/Materi+11+-+TeoriGAKelly.pdf
Komentar
Posting Komentar