Teori Medan Kurt
Lewin
Nama : Trias Sabila Rahmah
NIM : 19310410036
Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian II
Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi., M.A.
Kurt Lewin (1890-1947) lahir pada tanggal
9 September 1890. Kurt Lewin kerap kali disebut sebagai Bapak Psikologi Sosial
karena pemikiran-pemikirannya yang memiliki dampak mendalam terhadap psikologi
sosial terutama pada masalah dinamika kelompok dan penelitian tindakan.
Kurt Lewin terkenal dengan konsep utama
kepribadiannya yaitu Teori Medan. Teori medan muncul sebagai teori dalam
psikologi sosial karena dipengaruhi oleh perkembangan ilmu alam dan ilmu kimia.
Psikologi itu sendiri hadir untuk men gikuti perkembangan ilmu
pengetahuan karena psikologi merupakan sebuah paradigma baru dalam ilmu
pengetahuan yang memberikan cara pandang serta upaya dalam memahami
gejala-gejala ilmiah (Calvin& Gardner,1993). Teori Medan merupakan
sekumpulan konsep dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis.
Lewin juga menggolongkan teori medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis
hubungan hubungan kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah”.
Adapun ciri-ciri dari teori Lewin, adalah
sebagai berikut (Calvin& Gardner,1993) :
1. Tingkah Laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada
pada waktu tingkah laku itu terjadi,
2. Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari
mana bagian-bagian komponennya dipisahkan,
3. Orang yang kongkrit dalam situasi yang kongkrit dapat
digambarkan secara matematis.
Lewin menggambarkan manusia sebagai
pribadi berada dalam lingkungan psikolgis dengan pola hubungan dasar tertentu.
Pendekatan matematis yang dipakai Lewin untuk menggambarkan ruang hidup disebut
topologi. Fokusnya adalah saling hubungan antara segala sesuatu didalam jiwa
manusia, hubungan antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan
kesluruhan, lebih dari sekedar ukuran dan bentuk. Jadi dalam mempelajari
diagram Lewin, harus diperhatikan hubungan dan komunikasi antar daerah, bukan
bentuk dan ukuran yang dipakai untuk menggambarkan daerah tersebut (Alwisol, 2009)
Menurut Lewin, cara terbaik untuk
menggambarkan kepribadian adalah dengan menggunakan konsep struktur secara
spasial. Dengan cara ini, Lewin berusaha mematematisasikan konsepnya yang tidak
bersifat non-motris ini serta menggambarkan hubungan-hubungan spasial dengan
istilah yang berbeda. Konsep-konsep struktural yang paling umum dalam teori
Lewin adalah ruang hidup/medan, lingkungan psikologi, serta pribadi.
Dinamika kepribadian dalam teori Lewin ini
terdiri dari kebutuhan energi psikis, tegangan, kekuatan atau vektor, dan
valensi. Konstruk inilah yang menentukan lokomi khusu dari individu untuk
mengatur lingkungannya. Lokomosi, perubahan, serta struktur berfungsi untuk
mereduksi tegangan dengan cara memuaskan kebutuhan. Suatu tegangan dapat direduksikan
dan keseimbangan dipulihkan oleh suatu lokomosi substitusi. Adanya proses ini
dapat membuat dua kebutuhan bergantung satu sama lain sehingga pemuasan salah
satu kebutuhan adalah melepaskan sistem kebutuhan lainnya.
Lewin mengatakan bahwa hakikat
perkembangam kepribadaian terdiri atas beberapa unsur, yakni diferensiasi,
perubahan variasi dalam tingkah lakunya, perubahan dalam organisasi dan strukur
tingkah lakunya lebih kompleks, bertambahnya usia karena aktifitas, dan
perubahan dalam realitas.
Menurut pendapat saya, teori Lewin sangat bermanfaat untuk dipelajari. Namun karena Lewin sering menggunakan cara-cara dan istilah yang ada pada matematika dan fisika maka teorinya menjadi sulit dipahami sehingga kita harus memperhatikannya secara detail dan mendalam. Pada dasarnya, teori ini sangat berkaitan dengan lingkungan psikologis seseorang dan bagaimana pengaruh tegangan terhadap lingkungan psikologis kita. Hal ini dapat membuat kita lebih paham dalam mempelajari konflik-konflik yang sedang kita hadapi dan bagaimana cara kita menyikapinya.
Referensi :
Hall, Calvin
S & Lindzey, Gardner. (1993). Alih Bahasa : Dr. A. Supratiknya. Psikologi
Kepribadian 2 : Teori Holistik (Organismik-Fenomenologis). Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Komentar
Posting Komentar