Langsung ke konten utama

TEORI BELAJAR SOSIAL WALTER MISCHEL DAN MARTIN SELIGMAN

 Nama : Trias Sabila Rahmah

NIM : 19310410036

Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian II

Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi., M.A.


Walter Mischel merupakan seorang tokoh Psikologi yang lahir di Wina, Austria pada 22 Februari 1930. Teori kognitif sosial Mischel berlandaskan asumsi bahwa faktor kognitif membantu membentuk bagaimana manusia akan bereaksi terhadap dorongan dari lingkungannya. Mischel, dalam teorinya menyebutkan bahwa faktor kognitif, seperti ekspektasi, persepsi subjektif, tujuan dan standar personal memiliki peran yang penting dalam pembentukan kepribadian (dikutip dari Kompasiana 5/6/2014).

Mischel melihat manusia sebagai makhluk hidup yang terarah pada tujuan-tujuan yang tidak hanya sekedar bereaksi terhadap lingkungannya, namun berinteraksi dengan lingkungan yang bermakna secara psikologis. Manusia menempatkan nilai positif terhadap kejadian yang mereka persepsikan menggerakkan mereka lebih dekat dengan tujuan mereka, begitu juga sebaliknya. Hal ini tentu dapat dikaitkan dengan teori psikologi positif.

Psikologi positif cukup banyak dipengaruhi oleh pendekatan Humanistik. Seligman dan Csikszentmihalyi (dalam Yudhawati, 2018), mendefinisikan psikologi positif sebagai studi ilmiah tentang fungsi manusia yang positif dan berkembang pada beberapa tingkat yang mencakup biologi, personal, relasional, kelembagaan, budaya, dan dimensi global hidup. Tujuannya adalah mengidentifikasi dan meningkatkan kekuatan dan kebajikan manusia yang membuatnya dapat hidup dengan layak dan memungkinkan individu dan masyarakat untuk berkembang.

Psikologi positif bertujuan untuk mengkatalisasi suatu perubahan dalam psikologi, artinya tidak hanya memperbaiki sesuatu yang paling buruk dalam hidup tetapi juga membangun kualitas terbaik dalam hidup dan memperbaiki ketidakseimbangan di waktu lalu. Aspek-aspek positif yang tidak tergali atau tidak terperhatikan dalam diri seseorang harus mulai dikembangkan. Pendekatan psikologi positif merupakan suatu langkah pemberdayaan individu dan masyarakat untuk membangun bangsa yang beradab.

Para ahli psikologi positif berpendapat bahwa hidup manusia akan lebih bermakna jika sisi positifnya bisa dikembangkan secara maksimal. Sisi positif itu adalah emosi yang positif (positive emotions) dan sifat kepribadian yang bijaksana serta pandai bersyukur yang selanjutnya kedua aspek ini akan membantu dalam pengembangan kepribadian (Yudhawati, 2018).

Menurut Seligman (dalam Yudhawati, 2018) emosi positif berarti kebahagiaan, bersyukur pada Tuhan dan orang lain. Kepribadian sifat positif yang dirancang ahli psikologi positif seperti rasa ingin tahu, kreatif, keberanian, pikiran masa depan, optimisme, setia, etika kerja yang baik, akrab, kejujuran, baik hati, semangat, kepedulian, keadilan, ketekunan danmemiliki kapasitasuntuk mengalir dan mencerahkan. Aspek emosi positif di antaranya adalah senyum, sifat bersyukur, dan menyampaikan rasa terima kasih kepada orang lain.

Adapun sifat diri yang positif menurut Seligman antara lain yakni keberanian, optimis, berorientasi ke masa depan, rasa percaya pada Tuhan, jujur, memiliki pengharapan yang positif, serta hal-hal lain yang akan membuat diri kuat dalam menghadapi stress kehidupan.

 

Referensi :

Yudhawati, Dian. 2018. Implementasi Psikologi Positif dalam Pengembangan Kepribadian Mahasiswa. Jurnal PSYCHO IDEA ISSN 1693-1076

Mengenal Teori Rotter dan Mischel

https://www.kompasiana.com/cacha/54f7182aa33311ab1d8b4836/mengenal-teori-rotter-dan-mischel (Diakses pada 20 Desember 2020)

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI KONSTRUK PERSONAL GEORGE KELLY

  TEORI KONSTRUK PERSONAL GEORGE KELLY Nama : Trias Sabila Rahmah NIM : 19310410036 Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian II Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi., M.A. George Alexander Kelly (1905-1967) merupakan salah satu tokoh psikologi yang mengembangkan teori kepribadian konstruk personal. Teori kepribadian konstruk personal menekankan bahwa setiap manusia melihat dunianya melalui pola tertentu atau template yang dia ciptakan dan kemudian berusaha mencocokkanya dengan realitas. Pandangan Kelly yang bertujuan untuk menjelaskan keyakinan individu dan pandangan dunia mereka yang membentuk dua kutub yang saling berlawanan dalam dimensi kognitif ini disebut sebagai personal world (Hall & Lindzey, 1985). Teori konstruk personal dinyatakan dalam satu asumsi dasar dan dielaborasikan oleh sebelas corollaries yang menyatakan bahwa " Proses seseorang secara psikologis dijembatani oleh cara orang tersebut mengantisipasi peristiwa-peristiwa ". Teori konstruk persona

TEORI KEPRIBADIAN RAYMOND CATTEL

  TEORI KEPRIBADIAN RAYMOND CATTEL Nama : Trias Sabila Rahmah NIM : 19310410036 Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian II Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi., M.A.   Raymond Bernard Cattell dilahirkan dikota Staffordshire, Inggris pada tahun 1905. Menurut Cattel, kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan prediksi tentang apa yang akan dikerjakan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Ia memandang kepribadian sebagai suatu struktur dari sifat-sifat(traits) yang kompleks, terdiferensiasi dan sebagian besar tergantung pada salah satu gugus dari sifat-sifat ini yang disebut dynamic traits atau sifat-sifat dinamik. Cattel menganggap traits adalah konsep yang penting dari teorinya. Trait juga disebut sebagai struktur mental, elemen atau komponen dari kepribadian. Untuk memahami individu, kita harus mengetahui bentuk traits yang tepat yang menentukan seseorang sebagai individu. Trait diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu : 1.        Kategori Kepemilikan -    

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PERUBAHAN PRANATA EKONOMI

 Trias Sabila Rahmah/19310410036 Artikel ini dibuat untu memenuhi Tugas Ilmu Budaya Dasar, Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta/Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc Setiap harinya, teknologi terus berkembang dan semakin canggih. Kehidupan manusia pun tak bisa dipisahkan dari pemanfaatan maupun penggunaan teknologi. Ada banyak sekali teknologi yang dimanfaatkan untuk menunjang aktivitas manusia saat ini. Contohnya yakni gadget sebagai sarana komunikasi dan mencari informasi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat ini membawa pengaruh di berbagai bidang kehidupan manusia. Teknologi membawa perkembangan dalam masyarakat dan ditunjukan dengan perubahan-perubahan yang terjadi salah satunya dalam aspek sosial budaya. Salah satu perubahan pada bidang sosial budaya adalah perubahan pada pranata sosial. Pranata sosial adalah sistem norma atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat secara khusus (Nurmansyah dkk, 2019). Pranata sosial merupa